Kaskus Fishing Community (Sejarah & Perkembangannya)

36 Rekor Terhebat di Miliki Indonesia

  1. 1. Letusan Gunung Terdahsyat di dunia. Gunung Tambora yang terletak di Pulau Sumbawa meletus bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan terbesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi.Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

  2. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.
  3. RI merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni). Disini ada 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu : Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua (421.981 km2).
  4. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia
  5. Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dimana sekitar 60% hampir penduduk Indonesia (sekitar 130 jt jiwa) tinggal di pulau yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah RI. … continue reading this entry.

Global Warming, Jika saja kita Tahu…

  • Mengubah porsi makan sehari-hari menjadi vegetarian. Penyumbang emisi terbesar adalah industri peternakan yang menyumbang emisi metana sebesar 100 juta ton per tahun. Permasalahan ini bertambah parah setiap tahunnya karena permintaan daging terus meningkat. Dalam 5 tahun terakhir, permintaan daging meningkat sebesar 5 kali lipat. Dengan mengurangi atau tidak mengkonsumsi daging sama sekali maka kita telah menyumbang peranan besar dalam upaya mengurangi emisi gas metana.
  • Gunakan air dengan bijak. Tindakan ini memiliki dua keuntungan:
  1. Air bersih menjadi sangat langka saat ini, para ahli percaya bahwa kita akan menghadapi krisis air pada beberapa dekade berikutnya.
  2. Banyak energi diperlukan untuk memproses air bersih.
  • Tanamlah lebih banyak pohon di depan atau di belakang rumah Anda. Pepohonan mempunyai efek bayangan yang dapat membuat rumah anda lebih dingin. Selain itu, pohon-pohon dapat menyerap karbon dioksida untuk keperluan fotosintesis. Hal ini, secara langsung akan mengurangi konsentrasi karbon dioksida dalam atmosfer.
  • Pilihlah monitor LCD daripada monitor CRT. Monitor LCD hanya menggunakan sekitar 56% kurangnya dari monitor CRT. Matikan layar komputer Anda saat Anda jauh dari komputer. Dengan … continue reading this entry.

Kenaikan populasi dunia tidak sepadan dengan daya dukung alam

Sangat jarang diantara kita yang berani bicara masalah rasionalisasi jumlah manusia di dunia. Terlebih di Indonesia, kuatir di cap anti hak azasi manusia dan tidak iman kepada takdir. Manusia semakin banyak, kelakuannya semakin brutal mendzolimi alam.

Banyak berdebat dan berkutat menanggulangi pemanasan global dan dampaknya belum cukup tanpa berbuat apapun mengenai ledakan populasi manusia di bumi. Harapan hidup yang semakin panjang, membuatnya semakin produktif menghasilkan generasi-generasi baru yang menjejali dunia.

Dengan bertambahnya angka populasi, manusia menempati lahan baru yg sebenarnya bukan untuk mereka, tapi rumah bagi mahluk-mahluk lain (binatang dan tumbuhan) yang sebenarnya menjadi penyokong bagi keseimbangan alam, akhirnya mahluk-mahluk yg terdesak itu pun menyingkir, beberapa ada yang melawan mempertahankan rumahnya, namun keserakahan dan kelicikan manusia seolah membuatnya tidak “berprikemanusiaan” memperlakukan mahluk tersebut.

Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 milyar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 milyar penduduk dunia, 4 milyar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).

Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia diperkirakan akan mencapai 7 milyar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 milyar jiwa.

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005): … continue reading this entry.

Demi Eksistensinya, Manusia Merasa Berhak Mengatur Keberadaan Mahluk Lain

yg jadi bahan gunjingan di milis

Agak miris rasanya waktu membaca beberapa postingan di millis hari ini, beberapa orang di perkumpulan  yang katanya pecinta lingkungan tersebut merasa terancam eksistensinya dengan keberadaan binatang2 rumahan yang biasa kita jumpai, seperti tokek, kodok, laba-laba dan sejenis kelabang /kalajengking yang tidak berbahaya.

Dengan cemasnya mereka menanyakan “apakah binatang-binatang tersebut berbahaya ?” tidak terfikirkah bahwa di mata mereka, kita (manusia) jauh lebih berbahaya bagi mereka. Di mata mereka, setiap individu dari kita adalah mahluk yang menyeramkan. Manusia bisa saja tanpa alasan mengusir bahkan membasmi binatang-binatang tersebut tanpa ada kepastian apa penyebab kita melakukan perbuatan tersebut. Kalaupun ada sebab, yang keluar adalah alasan-alasan konyol.

Manusia diberi amanah untuk menjadi pemimpin di atas bumi ini tugasnya memelihara, dan menjaga keseimbangannya, bukan menjadi penjajah bagi mahluk lain. Pernahkah terfikir oleh kita bahwa ditempat kita berpijak saat ini dulunya adalah rumah bagi berbagai macam species, dulunya penuh dengan pepohonan, semak, bahkan rawa-rawa. Lantas kenapa sekarang jadi begini…!?!?

Tempat yang kita pijak ini menjadi begini adalah … continue reading this entry.

« Older entries